My Best Moments in 2015


 1. Pelantikan Anggota Mapala Universitas Indonesia Tahun 2015 (7-9 November 2015)

Kembali ke masa saya duduk di Sekolah Menengah Atas, kabar-kabar tidak sedap tentang organisasi pecinta alam yang hendak saya ikuti tersiar sentero sekolah. Niat untuk medaftarkan diri dalam organisasi pecinta alam pun terbendung. Tidak disangka, saat saya menempuh pendidikan di universitas dan memasuki semester 6, teman-teman "Mecin" yakni Erika, Karina dan Fiqih mengajak saya untuk mendaftar organisasi pecinta alam di kampus yakni Mapala UI. Sejujurnya saya merasa tersentak melihat antusias mereka dalam pendaftaran. Bayangkan,berjalan dari fakultas menuju ke Stasiun UI saja kami sering kali mengeluh. Tingkat kemalasan kami untuk bergerak tergolong tinggi."Apapun yang terjadi, setidaknya gue ada temen yang sama2 mager", begitu pikir saya. 

Jumlah pendaftar yakni 122 mahasiswa aktif UI. Namun tahap demi tahap, ada yang gugur maupun mengundurkan diri. Jujur saja, ini adalah organisasi yang banyak menyita waktu: waktu kuliah maupun waktu bersama keluarga. Apalagi, semester 6 bagi saya adalah semester terlelah. Hal ini disebabkan oleh adanya tugas mini skripsi pengkajian kesusastraan Prancis, mini jurnal penelitian sosial, Kemahiran berbahasa Prancis 6, menjadi penanggung jawab dekorasi untuk acara tahunan jurusan yakni FestiFrance 2015, dan menjadi kepalad divisi Media dalam organisasi IKABSIS, dan menjadi kepala redaksi buletin jurusan yakni Bonjour!. Ditambah kegiatan-kegiatan BKP Mapala UI berupa berbagai materi dan praktek. Di sisi lain, si ibu yang terus melarang saya mengikuti organisasi pecinta alam apalagi naik gunung. huftMengikuti rangkaian BKP Mapala UI di semester 6 (dengan matkul KBP  + Penelitian Sosial + mendekor FestiFrance + membuat buletin Bonjour!) bagaikan menggali kubur saya sendiri.
 


Sempat terpikir untuk resign dari kegiatan perekrutan organisasi ini, namun beberapa teman terus menyemangati saya untuk lanjut. Tak disangka pula kini saya dan teman-teman Caang (Calon Anggota) telah menyelesaikan semua tahap 1, 2, dan 3 selama sembilan bulan lamanya. Banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapat selama mengikuti tahap demi tahap BKP Mapala UI 2015. Selain bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, dalam BKP ini saya bisa mewujudkan beberapa impian saya. Yang pertama adalah naik gunung. Kedua adalan pameran fotografi yang benar-benar diluar dugaan saya. Ketiga adalah pelantikan anggota Mapala UI.

2 November 2015, tegang dan was-was saya rasakan pada malam itu, malam kelulusan kami di tahap 3. Saya pasrah dan hanya bisa berdoa semoga saya siap menerima hasilnya: dinyatakan lulus atau tidak lulus. Dari 51 calon anggota, hanya 48 yang lulus, termasuk saya. Perasaan terharu dan sedih bercampur menjadi satu.Terharu karena saya dinyatakan lulus, namun sedih karena beberapa kawan tidak diluluskan.

Malam kelulusan itu kami langsung dibagi menjadi beberapa kelompok jalur untuk menuju tempat pelantikan kami yang pertama yakni Lembah Mandalawangi. Tempat favorit senior kami, Soe Hok Gie. Jalur Cisaat, katanya istimewa, namun ternyata hanya nongkrong di tenda dan mempersiapkan upacara pelantikan resmi si Situ Gunung. Dengan kata lain, kami tidak akan ke Mandalawangi. Usaha saya untuk pindah kelompok jalur lain membuahkan hasil beberapa hari kemudian, saya dipindahkan ke kelompok jalur lain. Meskipun "sunyi senyap", tapi yasudahlah tak masalah.

 
ini camp pertama kelompok kami yakni di perbatasa hutan, Malas mengeluarkan tenda, bangunan yang terlihat seram dan pernah menjadi lokasi meninggalnya 3 orang (menurut kesaksian warga) dalam waktu berbeda  ini pun kami jadikan camp

teman perjalanan 
Upacara bendera di Lembah Mandalangi,
Gunung Pangrango
BKP 12: Djandjoekers. Ada cerita dibalik nama angkatan kami ini. Saat perjalanan di Pegunungan Hyang, banyak anggota kami yang terkena tanaman yang warga lokal menyebutnya Djanjukan. Tanaman ini dapat menyebabkan kulit terasa panas dan perih.

Lembah Kasih, Mandalawangi

setelah upacara usai, kami bermain bola dan mengikuti lomba-lomba ala 17 Agutusan.









berkemah
Puncak Gunung Pangrango


Kami turun dari Mandalawangi menuju Gunung Masigit, lalu turun menuju Situ Gunung. 8 jam perjalanan dengan rasa lapar, lelah, hujan, pegal, ditambah rasa sakit gigi graham kiri yang hendak tumbuh bercampur jadi satu dan menjadi keluhan-keluhan yang terus keluar dari mulut saya. Setibanya di Situ Gunung, kami beristirahat beberapa jam. Pukul 21.00 WIB kami berjalan kaki lagi menuju Tanakita untuk upacara pelantikan kami dihadapan toku (senior) dan orang tua yang dilaksanakan pada pukul 00.00 WIB. Perjalanan menuju lokasi upacara dengan menuruni bukit membuat kami para anggota perempuan yang akan terlantik saling berpegangan tangan dan bahu untuk menopang satu sama lain sambil menahan efek rasa sakit kaki dan sambil berteriak kesakitan. Lucu memang. 

Muka kumel, kedua tangan penuh luka dan goresan duri, bau badan dan ketek berbau kecut.

Oleh-oleh lautan tanaman Pakis di Gunung Pangrango. Perih saat terkena sambal. 



2.  Acara ini (7-9 Oktober 2015)                               

Momen terindah saya yang kedua di tahun 2015 adalah pameran yang terdiri dari 3 acara ini. Ini merupakan output yang angkatan kami persembahkan untuk tahap 3 rangkaian BKP Mapala UI 2015. Senang sekali saya bisa berpartisipasi sebagai tim dokumentasi perjalanan, melihat beberapa foto hasil jepretan saya terpajang, mendapat komentar dari fotografer profesional, Makarios Soekojo, serta berjaga di pameran untuk menjelaskan foto-foto dalam pameran kepada para pengunjung. 



3. Perayaan Ulang Tahun Ke-21 (Agustus 2015)
Tepat di tanggal kelahiran saya, 6 Agustus, saya memulai perjalanan dari Jogja, Dieng, lalu Argopuro (Jawa Timur). Senang bisa melakukan perjalanan sendiri ke Jogja, lagi. Dan untuk pertama kalinya menyaksikan gugusan bintang (milky way) semenawan itu hingga saya menangis terharu. Peristiwa ini terjadi saat saya dan Andini naik ojeg menuju Desa Baderan, basecamp Argopuro. Berikut kisahnya  (click here)


foto diambil saat di Cikasur, kawasan Gunung Argopuro


4. Buletin Bonjour! dan Majalah Jejak         (Juli dan Desember 2015)
Terbitnya buletin jurusan yakni Bonjour! (klik untuk mengunduh) dan majalah Mapala UI yakni Jejak  (klik untuk mengunduh)



























5. FestiFrance 2015: 
Paris après minuit est magique”   
(15-16 Oktober 2015) 

Best moment saya keempat yakni acara FestiFrance 2015. Dalam acara ini saya mengemban tugas sebagai penanggung jawab dekorasi.Dekorasi dibuat selama dua bulan, dipakai hanya dua hari, dan dihancurkan dalam waktu dua jam. Hmmm. Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk semua yang ikut membantu merealiasasikan konsep dekorasi ini. Terutama segenap tim dekor ( Marissa, dedek Lidia, Manda, Betha, Asri, Eliyan, Fairuz, Alisya, Citra, Ajeng), Arvi sang PO, tim perlengkapan (Kocong, Joya, Alvin), Lulu, Putri, Zara, Fitria, Novia, Clara, Gabby, dan semua yang membantu walaupun hanya 5 menit. 

Merci, merci, merci. 































6. Photoshoot Program Studi Prancis UI  2012   (12 November 2015)  ah yaampun, gak terasa sudah 3,5 tahun belajar bareng mereka.










Mecin againts the world
Putts


I thank God for this incredible year. I cant wait for another journeys and experiences ahead.

No comments: