GRADUATION


15 Februari 2017


Setelah terdampar, jatuh, berdarah-darah, hingga usus terburai dalam melewati hari-hari di jurusan ini, akhirnya saya menuju tahap "survived" 1 (kelulusan). 

Thankies so mucho for the supports, greetings, adventures, letters, artworks, calls, flowers, a sachet of mecin, gifts, an epic celebration on a rafting boat, for those who came to see me, for those who tried to meet me but couldn't find me on my graduation day, and for those who spent their times to help me through the bloody days in college with a lot of laughs and a bunch of fun. It was a wonderful feeling on my special day when i looked at the crowd and i saw some of them, yelled my name, and hugged me. i'm beyond blessed and glad to be surrounded by these lovely peeps. woof!
sorry I couldn't take a pict of all the gifts that I've got 
My king and queen: dadak dan mamak
Walaupun sering kali tidak mengizinkan saya bergiat outdoor atau bergiat di Mapala, saya tetap mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu dan bapak atas segala dukungan, nyinyirannya, serta bantuan sumbangan dana untuk segala kegiatan saya selama berkuliah dan bergiat di luar kuliah. Tanpa bantuan mereka berdua, segala rencana saya untuk melakukan hal-hal yang ada dalam bucketlist saya semakin tertunda. 

Foto di atas diambil saat ibu dan bapak kesal dan marah-marah setelah menyadari kami terlambat menghadiri acara wisuda saya di gedung Balairung kampus. Heheh. Kami bertiga tiba di lokasi acara sesaat rektor mengetuk palu dan mengucapkan pidato penutup. Saya langsung antusias mencari spot bagus untuk berfoto bersama sebagai pengalihan kekesalan mereka karena terlambat.  Kebetulan mereka berdua menyukai tanaman dan berkebun. "liat deh pohon ini, bagus banget kan. mahal  nih pohon", "foto-foto di sini aja ya". mereka menjawab "hmm boleh", "bagus kok bagus untuk background". Amarah mereka  pun pudar karena terpaksa harus tersenyum saat diambil gambar :) 

Mecin dan Puts
Mecin, teman-teman freak saya yang sering membuat saya sakit perut karena tertawa ngakak saat melewati masa berdarah-darah di kampus, masa usus terburai (Penelitian Sosial + KBP+ FestiFrance + bikin buletin + organisasi luar), hingga saya bisa survive tingkat 1 (wisuda). Tiap saya mendapat nilai jelek, selalu ada teman senasib, lalu malah menertawakan bersama nilai-nilai busuk kami. Bakal kangen bikin kuproy (kuli proyek) di TMII ketakuan, bersuara serperti binatang, kabur seperti binatang saat dikejar tim acara Super Trap, bikin banyak kata baru yang bisa dirangkum menjadi kamus, berkirim foto sikil (kaki) saat libur semester tiba, update folder foto-foto Mecin Freak Show di GoogleDrive, nonton aksi mereka main lalat-lalat di Kansas, dan terlibat hal-hal konyol lainnya.
Putts, Perempuan-perempuan ayu nan pandai bersolek (kecuali saya seorang), tempat saya berkeluh kesah dan bercerita hal intim, yang mengajari saya make up dan menjaga kesehatan. 


Graduation a la Mapala UI: mengarungi Danau Kenangan di Universitas Indonesia seusai upacara wisuda. Walaupun kami sempat terkena banjir di perahu, kain saya basah hingga lutut, me-rescue toganya Firman yang terhempas angin, lalu bersama-sama bernyanyi OST Film Titanic: My Heart Will Go On.

Our epic celebration
Terima kasih kepada makhluk-makhluk penghuni sekretariat Mapala UI di Pusgiwa yang sering berlaku konyol, menghibur, dan kadang bercongor tidak seperti manusia terpelajar. Tempat ini merupakan salah satu tempat saya bernanung ketika malas kembali ke kosan atau rumah jika ada acara yang selesai pada tengah malam atau subuh. Setelah lulus pun, saya masih betah ke tempat ini untuk sekedar bersinggah hingga mendapat gibah, mendapatkan wifi, tertawa hingga sakit perut, mendapatkan materi sebelum bergiat outdoor, membahas perencanaan suatu kegiatan, dan berlatih sebelum melakukan suatu perjalanan.

Oiya, terima kasih juga kepada Puspus, anjing penjaga Pusgiwa yang sudah wafat. Berkat dirinya, impian saya untuk mempunyai anjing, ditemani anjing selama beraktifitas seperti jogging dan mengerjakan tugas sudah tecapai. semoga kita bisa ketemu lagi ya, Pus!
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para pelayan dan pelanggan Warkop Barokah. Warkop tempat saya bernaung ketika pulang terlalu larut setelah bergiat di Pusgiwa. Saya rindu obrolan-obrolan di Warkop yang menyatukan para pelanggan dan juga pelayan Warkop meskipun kami tak saling kenal. Terima kasih juga Didin, salah satu pelayan Warkop Barokah dan motivator kisah kasih saya yang sudah kandas. Semoga cita-citanya untuk memilki motor dan cabe-cabean segera terealisasi.  


Flowers in hair and black nail polish for the win. No matter whats the latest in beauty buzz.
thankies Mamong Nadia. Yang manisnya hanya setahun satu kali. 


Terima kasih teman-teman mecin nan freak ku di Mapokal : Emira, Nopcoy, Olong


Tumpengan 
Seminggu setelah saya diwisuda, ibu saya membuat tumpengan dan mengadakan acara keluarga. Bukti betapa bersyukurnya beliau sekaligus sindiran bahwa ini adalah salah satu  momen penantian ibu dan bapak sejak lama. Oopsy daisy.

No comments: